BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masa
dewasa merupakan masa tenang setelah mengalami berbagai aspek gejolak
perkembangan pada masa remaja. Masa dewasa juga merupakan masa pematangan kemampuan
dan karakteristik yang telah dicapai pada masa remaja. Usia di atas 20 tahun
dikelompokkan sebagai usia dewasa. Kelompok usia dewasa dibagi lagi menjadi
kelompok dewasa muda (20 tahun sampai 40 tahun) dan dewasa (40 tahun sampai 65
tahun ke atas).
Tiap
rentang usia memiliki karakteristik sendiri, tetapi karakteristik tersebut
tidak sedinamis dan beragam seperti karakteristik perkembangan pada
rentang-rentang usia sebelumnya. Hampir seluruh aspek kepribadian mencapai
puncak kematangannya pada akhir masa adolesen, atau awal masa dewasa muda. Pada
usia dewasa, terutama dewasa muda perkembangan masih berlngsung, pada usia
dewasa ada aspek-aspek lainnya berjalan lambat atau berhenti. Bahkan ada
aspek-aspek yang mulai menunjukkan terjadinya kemunduran-kemunduran.
Aspek
jasmaniah mulai berjalan lamban, berhenti dan secara berangsur menurun.
Aspek-aspek psikis (intelektual-sosial-emosional-nilai) masih terus berkembang,
walaupun tidak dalam bentuk penambahan atau peningkatan kemampuan tetapi berupa
perluasan dan pematangan kualitas. Pada akhir masa dewasa muda (sekitar usia 40
tahun), kekuatan aspek-aspek psikis ini pun secara berangsur ada yang mulai
menurun, dan penurunannya cukup drastis pada akhir usia dewasa.
B.
Rumusan
Masalah
·
Bagaimana
karakteristik perkembangan orang dewasa?
·
Apa saja faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa?
·
Apa saja perbedaan
individual orang dewasa?
·
Apa saja
kebutuhan-kebutuhan orang dewasa?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Karakteristik
Perkembangan Orang Dewasa
1. Perkembangan
Fisik
Perkembangan
fisik telah lengkap dan mencapai puncaknya pada masa adolesen. Pada dewasa muda
tinggi badan orang maksimal naik sekitar 2-3 cm kecuali dengan latihan-latihan
yang luar biasa, tinggi badan orang dewasa bias naik sedikit lebih tinggi lagi.
Perkembangan berat badan terus berjalan dan bias tidak beraturan sesuai dengan
kebiasan hidup, terutama kebiasaan makan, mengonsumsi makanan, latihan fisik
serta pola-pola kebiasaan hidup lainnya. Perkembangan kekuatan tulang dan otot
mulai berkurang dan melemah setelah usia 30-35 tahun, tetapi kecekatan,
keterampilan, dan kelenturan masih bias bertahan sampai usia 35-40 tahun,
setelah itu fungsi aspek-aspek fisik mulai berkurang.
Usia
dewasa muda merupakan usia yang secara fisik sangat sehat, kuat, dan cekatan,
dengan tenaga yang cukup besar. Masa dewasa muda juga merupakan masa untuk
berumah tangga dan melahirkan keturunan. Fungsi-fungsi pengembangan keturunan
yang sudah matang pada akhir masa remaja, direalisasikan pada masa dewasa muda.
Masa ini merupakan masa yang cukup baik untuk membina rumah tangga, melahirkan,
dan membina keturunan.
2. Perkembangan
Intelek
Beberapa
ahli psikologi dan pengukuran menyatakan bahwa pada masa dewasa muda tidak ada
peningkatan IQ yang berarti. Paling tinggi pada masa ini IQ meningkat 5 point.
Walaupun demikian, kualitas kemampuan berpikir kelompok dewasa muda masih terus
berkembang, lebih meluas atau komprehensif dan mendalam. Keluasan dan kedalaman
kemampuan berpikir ini dipengaruhi oleh pengetahuan dan informasi yang dikuasai.
Makin tinggi dan luas ilmu, pengetahuan dan informasi yang dimiliki makin
tinggi kualitas kemampuan berpikir.
3. Perkembangan
Moral
Tentang
perkembangan moral pada pria dan wanita, ada yang menyatakan sama tetapi ada
juga yang menyatakan berbeda. Sigmun Freud, berpendapat bahwa perkembangan
moral pada wanita lebih rendah dibandingkan dengan pria. Pendapat yang sama
juga dikemukakan oleh Kohlberg pengembang teori moral kognitif. Namun demikian,
beberapa penelitian, menyimpulkan, bahwa tidak ada perbedaan yang nyata tentang
perkembangan moral pada pria dengan wanita. Perbedaan yang ada bukan disebabkan
oleh faktor jenis kelamin, tetapi lebih banyak disebabkan oleh tingkat
pendidikan dan profesi.
4. Pengembangan
Karier
Orang bekerja
bukan hanya untuk mendapatkan nafkah, tetapi juga untuk mengembangkan karier.
Dalam pengembangan karier, pemilihan dan perencanaan karier menjadi hal yang
sangat penting, sebab hal ini menentukan karier seseorang selanjutnya, bahkan
menentukan kehidupannya. Sejalan dengan berlangsungnya proses perubahan
persepsi tentang hak dan derajat wanita, dewasa ini pengembangan karier bukan
hanya milik kaum pria, tetapi juga kaum wanita. Dewasa ini telah lebih banyak
jumlah wanita yang berkarier dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Banyak
kaum wanita yang menunda pernikahan, menunda punya anak, bahkan tidak menikah
demi pengembangan karier.
B.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Orang Dewasa
Ada beberapa
faktor tertentu dalam kehidupan orang dewasa yang akan mempermudah perkembangan
orang dewasa tersebut. Faktor yang paling berpengaruh tersebut adalah: (1)
kekuatan fisik; (2) kemampuan motorik; (3) kemampuan mental; (4) motivasi untuk
berkembang; dan (5) model peran.
1.
Kekuatan Fisik
Kekuatan fisik
yang prima pada orang dewasa, memungkinkan mereka untuk optimal dalam bekerja,
berkeluarga, memperoleh keturunan, dan mengelola kehidupan keluarganya.
Sebaliknya kekuatan fisik yang tidak prima menghambat orang dewasa untuk
mengerjakan apa yang seharusnya dilakukan orang dewasa dan dapat menggagalkan
sebagian atau secara total tugas-tugas perkembangan orang dewasa.
2.
Kemampuan Motorik
Kemampuan
motorik ini mempunyai hubungan yang positif dengan kondisi fisik yang kuat dan
kesehatan yang baik. Kondisi fisik yang kuat dan kesehatan yang baik
memungkinkan orang dewasa melatih keterampilan-keterampilannya secara lebih
baik. Dengan bekal kemampuan motorik yang sangat baik, orang dewasa dapat
melaksanakan dengan baik kegiatan-kegiatan dalam lingkup tugas-tugas perkembangannya.
Orang dewasa yang mempunyai kemampuan motorik yang baik akan dengan cepat
menguasai keterampilan-keterampilan dalam berolahraga dan berkarya. Hal ini
memudahkan mereka untuk bergaul dan berkomunikasi baik di lingkungan masyarakat
maupun di lingkungan pekerjaan.
3.
Kemampuan Mental
Kemampuan
mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi-situasi baru adalah
mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogis dan
berpikir kreatif. Kemampuan mental ini mencapai puncaknya dalam usia
duapuluhan, kemudian sedikit demi sedikit menurun. Kemampuan mental yang
dimiliki orang dewasa ini sangat penting kedudukannya dalam menyesuaikan diri
terhadap tugas-tugas perkembangan, jauh melebihi pentingnya kemampuan motorik.
Kemampuan mental seperti penalaran dengan menggunakan analogi, mengingat
kembali informasi yang telah dipelajari, dan berpikir secara kreatif sangat
diperlukan dalam mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap
keterampilan-keterampilan dan kecakapan-kecakapan yang dituntut oleh
tugas-tugas perkembangan orang dewasa.
4.
Motivasi untuk Berkembang
Motivasi untuk
berkembang memiliki peranan yang strategis dalam perkembangan orang dewasa.
Individu yang merasa butuh dan perlu untuk menguasai tugas-tugas perkembangan
orang dewasa cenderung mengarahkan perilakunya kea rah tugas-tugas perkembangan
orang dewasa. Sebaliknya individu yang tidak memiliki motivasi untuk berkembang
menjadi orang dewasa individu tersebut cenderung mengabaikan tugas-tugas
perkembangan orang dewasa yang harus dikuasainya.
5.
Model Peran
Faktor
lingkungan perkembangan orang dewasa sangat berpengaruh terhadap perkembangan
orang dewasa. Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya
mempunyai model peran untuk diteladani. Karena berinteraksi dengan orang dewasa
lainnya mereka memperoleh motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang dianut oleh masyarakat orang dewasa. Sebaliknya orang
dewasa yang masih berinteraksi dengan remaja dan mengikuti garis-garis perilaku
remaja akan tetap berperilaku seperti remaja dan bukan pola perilaku orang
dewasa. Jika mereka tetap dalam status ketergantungan, mereka hampir tidak
memperoleh kesempatan atau motivasi untuk menguasai tugas-tugas perkembangan
orang dewasa.
C.
Perbedaan Individual Orang Dewasa
A.
Perbedaan Dalam Minat
1.
Minat Pribadi
a.
Penampilan
Minat
terhadap penampilan sangat kuat bagi pria dan wanita dewasa pada umumnya.
Banyak hal yang dipelajari oleh pria dan wanita deawasa untuk memperoleh
penampilan yang memuaskannya dan untuk memperoleh manfaat yang lebih besar
daripadanya. Penampilan fisik yang diminati meliputi tinggi dan berat badan
serta raut wajah. Untuk keperluan penampilan fisik itulah maka banyak orang
dewasa yang mempelajari cara-cara diet, melakukan olahraga, dan mempelajari
cara-cara penampilan diri yang menarik.
b.
Pakaian dan Perhiasan
Perhatian
terhadap pakaian dan perhiasan tetap berperan kuat dalam masa dewasa.
Orang-orang dewasa sangat sadar bahwa keberhasilan dalam banyak hubungan sosial
dan berbagai bidang kegiatan, banyak dipengaruhi oleh penampilan pakaian dan
perhiasannya.
c.
Uang
Orang dewasa
lebih tertarik pada uang karena uang dapat memenuhi kebutuhannya. Berbagai
masalah yang ditimbulkan uang berasal dari kurangnya pengetahuan bagaimana
memanfaatkan uang secara bijaksana atau karena terbawa kebiasaan sewaktu masih
remaja.
d.
Agama
Orang dewasa
umumnya menaruh cukup perhatian pada agama, orang tua sering merasa bahwa
mengajarkan dasar-dasar agama yang dianut kepada anak-anak merupakan tanggung
jawab moral sebagai orang tua, dan kewajiban untuk member teladan kepada anak-anaknya.
2.
Minat Rekreasi
Istilah
rekreasi diartikan sebagai kegiatan yang memberikan kesegaran atau
mengembalikan kekuatan dan kesegaran psikologis sesudah lelah bekerja atau
sesudah mengalami keresahan psikologis. Fungsi rekreasi sama dengan fungsi
bermain pada masa kanak-kanak. Meskipun demikian rekreasi orang dewasa lain
dari permainan kanak-kanak ataupun remaja. Meskipun demikian, terdapat banyak
kesempatan, banyak orang dewasa tidak mendapatkan kepuasan dari kegiatan rekreasi
mereka. Salah satu masalah penyesuaian utama ialah bahwa mereka masih harus
belajar bagaimana menggunakan waktu luang secara menyenangkan.
Banyak faktor
yang mempengaruhi pola rekreasi orang dewasa. Beberapa faktor tersebut adalah:
a.
Kesehatan,
b.
Waktu,
c.
Status perkawinan,
d.
Status sosial ekonomi,
e.
Jenis kelamin,
f.
Penerimaan sosial.
3.
Minat Sosial
Semua orang
dewasa mesti memiliki posisi dalam kehidupan sosial, entah itu dalam lingkungan
sosial secara luas, atau lingkungan sekolah atau perguruan tinggi, atau pun
lingkungan keluarganya. Posisi-posisi tersebut menantang orang dewasa untuk
berperan di dalamnya dan mengadakan aktivitas tertentu seirama dengan
peranannya tersebut. Para orang dewasa jelas memiliki peranan, apakah sebagai
pemimpian atau yang lainnya. Orang dewasa pada umumnya mempunyai cita-cita atau
arah tujuan hidup bermasyarakat.
Beberapa
faktor yang mempengaruhi minat dan aktivitas sosial orang dewasa adalah sebagai
berikut:
a.
Mobilitas Sosial
b.
Status sosial ekonomi
c.
Lamanya tinggal dalam suatu kelompok masyarakat
d.
Kelas sosial
e.
Lingkungan
f.
Jenis kelamin
g.
Umur kematangan seksual
h.
Urutan kelahiran
i.
Keanggotaan dari tempat beribadah.
B.
Kepribadian
Kualitas
perilaku orang dewasa itu bersifat khas sehingga dapat dibedakan individu orang
dewasa yang satu dari yang lainnya. Keunikan tersebut didukung oleh struktur
organisasi ciri-ciri jiwa raganya yang terbentuk secara dinamis. Ciri-ciri
kepribadian orang dewasa yang tampak dalam interaksinya dengan lingkungannya,
antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Karakter, yang mengacu pada teguh tidaknya dalam
memegang pendirian atau pendapat, dan sebagainya.
2.
Termperamen, yang mengacu pada cepat atau
lambatnya bereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang dating dari
lingkungannya.
3.
Sikap, yang mengacu pada positif atau negative
atau ambivalensinya sambutannya terhadap objek-objek.
4.
Stabilitas emosional, yang mengacu pada mudah
tidaknya tersinggung, marah, menangis, atau putus asa.
5.
Tanggung jawab, yang mengacu pada menerima atau
cuci tangan atau melarikan diri dari resiko, atas tindakan dan perbuatannya.
6.
Sosiabilitas, yang mengacu pada keterbukaan atau
ketertutupan dirinya serta kemampuannya berkomunikasi dengan orang lain.
C.
Kecakapan
Kecakapan
orang dewasa yang satu dengan yang orang dewasa lainnya berbeda. Orang dewasa
yang tampak dapat bertindak secara cepat, tepat, dan dengan mudah, lazim
dikenal orang yang cakap. Dalam istilah psikologis orang tersebut disebut
sebagai orang yang berperilaku inteligen.
D.
Kebutuhan-kebutuhan Orang Dewasa
Teori
Biologis (biogenic theories) yang
menyangkut proses biologis yang lebih menekankan pada mekanisme pembawaan
biologis, seperti instink dan kebutuhan-kebutuhan biologis. Dan teori
sosiologis (sosiogenetic theories)
lebih menekankan pada pengaruh kebudayaan atau kehidupan masyarakat. Hal ini
menunjukkan bahwa orang dewasa melakukan aktivitas karena didorong oleh adanya
faktor-faktor biologis serta adanya pengaruh perkembangan budaya manusia
Murray dan
Edwards mengungkapkan limabelas aspek kebutuhan orang dewasa, yaitu sebagai
berikut:
1.
Kebutuhan berprestasi (achievement)
Mengacu pada
doronganuntuk mencapai hasil sebaik mungkin, dan lain sebagainya.
2.
Kebutuhan rasa hormat (deference)
Mengacu pada
dorongan untuk mendapat pengaruh dari orang lain, dan lain sebagainya.
3.
Kebutuhan keteraturan (order)
Mengacu pada
dorongan untuk melakukan pekerjaan secara rapi serta teratur dan lain
sebagainya.
4.
Kebutuhan memperlihatkan diri (exhibition)
Mengacu pada
dorongan untuk memperlihatkan diri agar menjadi pusat perhatian orang dan lain
sebagainya.
5.
Kebutuhan otonomi (autonomy)
Mengacu pada
dorongan untuk menyatakan kebebasan diri dalam berbuat atau mengatakan apapun
dan lain sebagainya.
6.
Kebutuhan afiliasi (affiliation)
Mengacu pada
dorongan untuk setia kawan, dan lain sebagainya.
7.
Kebutuhan intrasepsi (intraception)
Mengacu pada
dorongan untuk menganalisis motif dan perasaan diri dan lain sebagainya.
8.
Kebutuhan berlindung (succorance)
Mengacu pada
dorongan untuk memperoleh bantuan orang lain apabila mendapat kesulitan dan
lain sebagainya.
9.
Kebutuhan dominan (dominance)
Mengacu pada
dorongan untuk membantah pendapat orang lain dan lain sebagainya.
10. Kebutuhan
merendah (abasement)
Mengacu pada
dorongan untuk mengakui berdosa apabila berbuat keliru dan lain sebagainya.
11. Kebutuhan
memberi bantuan (nurturance)
Mengacu pada
dorongan untuk menolong kawan yang kesulitan dan lain sebagainya.
12. Kebutuhan
perubahan (change)
Mengacu pada
dorongan untuk menggarap hal-hal yang baru dan lain sebagainya.
13. Kebutuhan
ketekunan (endurance)
Mengacu pada
dorongan untuk bertahan pada suatu pekerjaan hingga selesai dan lain
sebagainya.
14. Kebutuhan heteroseksualitas (heterosexuality)
Mengacu pada
dorongan untuk bepergian dengan kelompok yang berlawanan jenis kelamin dan lain
sebagainya.
15. Kebutuhan
agresi (aggression)
Mengacu pada
dorongan untuk menyerang pandangan yang berbeda dan lain sebagainya.
Di antara
kebutuhan utama dan kuat yang mendorong individu orang dewasa untuk hidup
berkeluarga adalah kebutuhan material, kebutuhan seksual, dan kebutuhan
psikologis. Tetapi dari segi psikologi, kebutuhan utama dan terkuat untuk
berkeluarga bagi orang dewasa adalah kebutuhan akan cinta, rasa aman,
pengakuan, dan persahabatan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Masa dewasa
adalah masa tenang setelah mengalami berbagai aspek gejolak perkembangan pada
masa remaja. Masa dewasa juga merupakan masa pematangan kemampuan dan karakteristik yang telah dicapai pada masa
remaja.
Karakteristik
perkembangan orang dewasa terbagi menjadi 4 perkembangan, yaitu:
1.
Perkembangan fisik,
2.
Perkembangan intelek,
3.
Perkembangan moral,
4.
Pengembangan karier.
Adapun yang
menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah
sebagai berikut:
1.
Kekuatan fisik,
2.
Kemampuan motorik,
3.
Kemampuan mental,
4.
Motivasi untuk berkembang,
5.
Model peran.
Sementara yang
menjadi perbedaan individual orang dewasa dengan yang lainnya, adalah:
1.
Perbedaan dalam minat,
2.
Kepribadian,
3.
Kecakapan.
Dan kebutuhan
orang dewasa, menurut Murray dan Edwards terdapat limabelas aspek, yaitu
sebagai berikut:
1.
Kebutuhan berprestasi
2.
Kebutuhan rasa hormat
3.
Kebutuhan keteraturan
4.
Kebutuhan memperlihatkan diri
5.
Kebutuhan otonomi
6.
Kebutuhan afiliasi
7.
Kebutuhan intrasepsi
8.
Kebutuhan berlindung
9.
Kebutuhan dominan
10. Kebutuhan
merendah
11. Kebutuhan
memberi bantuan
12. Kebutuhan
perubahan
13. Kebutuhan
ketekunan
14. Kebutuhan
heteroseksualitas
15. Kebutuhan
agresi.
DAFTAR PUSTAKA
Mappire, Andi. 1983, Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha
Nasional.
Nurihsan, Juntika. 2000, Bimbingan dan Konseling untuk Orang Dewasa.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sumantri, Mulyani dan Nana Syaodih. 2008, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.
http://belajarpsikologi.com/perkembangan-kognitif-masa-dewasa-akhir/ (diakses
pada 4 September 2012)
http://psychologymania.wordpress.com/2011/07/12/psikologi-perkembangan-dewasa-awal/
(diakses pada 4 September 2012)
http://www.asiamaya.com/konsultasi_hukum/ist_hukum/umur_dewasa.htm
(diakses pada 4
september 2012)