JENIS DAN PROSES
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Oleh: Mu’arif Nur Rizqi
A. Jenis Perencanaan Pembelajaran
1. Menurut besaran atau magnitude
a. Perencanaan
makro
Yaitu
perencanaan yang mempunyai telaah nasional, yang menetapkan kebijakan-kebijakan
yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai, dan cara-cara yang dicapai dalam
mencapai tujuan tersebut.
b. Perencanaan meso
Yaitu
kebijakan yang ditetapkan dalam perencanaan macro dijabarkan dalam
program-program yang lebih kecil. Perencanaan ini bersifat operasional sesuai
keadaan daerah, departemen dan unit lainnya.
c. Perencanaan
mikro
Yaitu
perencanaan yang lebih spesifik dari perencanaan meso yang memperhatikan
karakteristik lembaga pendidikan.
2. Menurut
telaahnya
a. Perencanaan
strategi
Yaitu
berkaitan dengan penetapan tujuan, pengalokasian sumber-sumber dalam mencapai
tujuan dan kebijakan yang dipakai sebagai pedoman.
b. Perencanaan
manajerial
Yaitu
perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan proses pelaksanaan agar tujuan
dapat dicapai secara efektif dan efesien.
c. Perencanaan
operasional
Yaitu
memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan
dilapangan dari rencana menejerial.
3. Menurut
jangka waktunya
a. Perencanaan
jangka panjang : 10 - 25 tahun.
b. Perencanaan
jangka menengah : 4 - 10 tahun.
c.
Perencanaan jangka pendek : 1 - 3
tahun.
B. Proses Perencanaan Pembelajaran
1.
Tahap perencanaan, meliputi:
a.
Menciptakan atau mengadakan badan atau bagian
yang bertugas dalam melaksanakan fungsi perencanaan.
b.
Menetapkan prosedur perencanaan.
c.
Mengadakan reorganisasi struktural internal
administrasi agar dapat berpartisipasi dalam proses implementasinya.
d.
Menetapkan mekanisme serta prosedur untuk
mengumpulkan dan menganalisa data yang akan diperlukan dalam perencanaan.
2.
Tahap perencanaan awal
Yaitu membandingkan output
yang diharapkan dengan apa yang telah dicapai sekarang untuk mengetahui apakah
rencana yang dilaksanakan relevan, efektif dan efesien.
3.
Tahap formulasi rencana, meliputi:
a.
Menyiapkan seperangkat keputusan yang diambil
oleh pemegang otoritas.
b.
Menyediakan pola dasar pelaksanaan yang
menjadi pegangan berbagai unit organisasi yang bertanggung jawab dalam
implementasi keputusan.
4.
Tahap elaborasi rencana, meliputi:
a.
Membuat program.
Yaitu
membagi rencana kedalam beberapa program pelaksanaan dengan tujuan spesifikasi
masing-masing.
b.
Identifikasi dan formulasi proyek
Yaitu
program terbagi dalam beberapa proyek yang diidentifikasikan secara tuntas agar
dapat dilaksanakan. Formulasi proyek merupakan tugas merinci siapa pelaksana,
berapa biaya, jangka waktu, dan hal-hal yang dianggap perlu.
5.
Tahap implementasi rencana
Pada
tahap ini, perencanaan bergabung dengan proses pelaksanaan atau menajemennya.
Sumber-sumber daya manusia, dana, dan materil dialokasikan, jadwal dan waktu
ditetapkan, pelaksanaan proyek, pemberian tugas dan sebagainya.
6.
Tahap evaluasi dan perencanaan ulang
Evaluasi memberikan 2 makna:
a.
Memberikan gambaran tentang kelemahan rencana.
b.
Sebagai bahan diagnosis dan sebagai bahan
dalam membuat rencana ulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar